Kamis, 24 November 2011

REVIEW INTERNASIONAL JOURNAL

REVIEW INTERNASIONAL JOURNAL

Judul : Memiliki Kartu Debet Apakah dapat Merubah Perilaku Konsumen Penduduk Thailand?

Tema : Perilaku Konsumen

Pendahuluan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku penggunakan kartu debit dan kualitas tentang penggunakan kartu debit dari konsumen di Provinsi Songkhla, Thailand. Kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan sistem internet telah memaksa keuangan dan perbankan sistem yang akan mengglobal. Hal ini tidak nyaman lagi untuk membawa banyak uang untuk membeli produk dan jasa. Bank memainkan peran penting dalam mengelola transaksi uang. Mereka telah menciptakan banyak alat keuangan baru, seperti kartu ATM dan kartu kredit untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan sistem ekonomi. Ini mendukung inovasi keuangan transaksi dan merangsang konsumsi. Selain memberikan kenyamanan dan keamanan daripada uang tunai, konsumen dapat menggunakan kartu debit untuk menarik uang tunai di ATM. Peningkatan debit menggunakan kartu mengurangi biaya pemerintah Thailand untuk memproduksi uang kertas. Meskipun debit kartu terlihat seperti kartu kredit atau kartu ATM, ada perbedaan dalam fungsi mereka. Kartu kredit berarti "membeli pertama-bayar kemudian" sementara kartu debit berarti "beli sekarang-bayar sekarang. Bila menggunakan kartu debit, secara langsung akan terhubung ke account Anda dan akanjumlah kredit dari rekening Anda ke vendor setelah Anda membeli produk atau jasa.

Sebuah survei pasar kartu debit di Thailand menemukan bahwa pemegang kartu debet meningkat 27 persen menjadi 12 juta kartu di akhir Maret, 1996. Namun hanya 4,5 miliar dihabiskan menggunakan kartu debit, meningkat 20 persen. Sementara 95 persen orang Thailand menggunakan kartu debit untuk menarik uang melalui ATM, hanya 5 persen digunakan untuk pembelian kartu debit. Alasan utama adalah konsumen melihat keuntungan yang tidak memadai untuk menggunakan debet.

Metodelogi Penelitian

Populasi dari penelitian ini akan berkonsentrasi pada konsumen di Songkhla Provinsi, Thailand, yang diselenggarakan setidaknya satu kartu debit dan menggunakannya tiga bulan sebelum studi. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data oleh purposif sampling dan didistribusikan secara merata kepada 303 konsumen yang diadakan setidaknya 1 kartu debit dan menggunakannya 3 bulan sebelum studi. Kuesioner untuk penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian satu berisi item tentang demografi rincian responden. Bagian kedua berisi pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku konsumen. bagian tiga berisi item SERVQUAL dimodifikasi untuk mengukur persepsi konsumen layanan. Data yang dikumpulkan dianalisismenggunakan statistik deskriptif, frekuensi dan persentase, dan statistik inferensial; Pearson chi-square pada 0,05 tingkat signifikansi statistik.

Results

Penelitian ini menemukan bahwa karakter konsumen adalah perempuan (62,0%), antara tahun 21-30 berusia (38,6%), dan memegang gelar sarjana (65,4%). Dua pertiga dari konsumen adalah mahasiswa, pejabat pemerintah dan perusahaan. Lebih dari separuh dari mereka memperoleh 5.001 - 15.000 baht per bulan (52,8%). Sebagian besar konsumen hanya 1 debet kartu (71,9%) disarankan oleh petugas bank. Sebagian besar kartu itu Visa jenis (81,1%) dan yang dikeluarkan oleh Bangkok Bank (35,6%).

Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perilaku menggunakan kartu debit dan kualitas memahami menggunakan kartu debit dari konsumen di Songkhla Provinsi, Thailand. Penelitian ini menemukan bahwa karakter demografis konsumen perempuan, antara 21-30 tahun tua, dan memegang gelar sarjana. Dua pertiga dari konsumen adalah mahasiswa, pemerintah dan petugas perusahaan. Dengan mempelajari demografi mereka, hasil ini dapat menyebabkan bank penerbit untuk membayar perhatian atau mendefinisikan strategi untuk kelompok sasaran yang tepat dan memperluas pasar untuk kelompok sasaran baru seperti laki-laki. Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari separuh responden yang diperoleh 5.001 - 15.000 baht per bulan. Hal ini akan menyebabkan dari pendapatan minimum untuk menerapkan kartu kredit adalah 15.000 baht. Oleh karena itu, konsumen yang memiliki pendapatan lebih dari 15.000 baht akan lebih memilih untuk memiliki kartu kredit dibandingkan kartu debit. Untuk perilaku konsumen, penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar konsumen hanya memiliki satu kartu debit dan menggunakannya untuk belanja. Ini adalah sinyal yang baik seperti di masa lalu konsumen menggunakan kartu debit sebagai ATM. Bahkan jika mereka menggunakan kartu debit untuk belanja di frekuensi yang sama seperti penarikan tapi jumlahnya hanya 500 - 1.000 baht setiap kali. Mereka sering menggunakan kartu debet mereka di department store dan dibayar untuk infrastruktur mereka lebih dari pengeluaran produk dan layanan
 
http://anggaragaraa.blogspot.com/
 

ARTIKEL PERTAMINA

PERTAMINA

PENDAHULUAN

 PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

            PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"

            Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.



TUJUAN PERUSAHAAN

            Tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.
2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

            Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.
2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

            Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat


Tata Nilai Pertamina:

Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa

Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.


Agenda Transformasi Pertamina:
Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan.
Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.
Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.


PEMBAHASAN

Pengembangan usaha
            Dalam hal pengembangan usaha, Pertamina telah mulai mengembangkan usahanya baik di dalam dan luar negeri melalui aliansi strategis dengan mitra. Pertamina juga memiliki usaha yang prospektif di bidang jasa pemboran minyak dan gas melalui Pertamina Drilling Service (PDS) yang memiliki 26 unit rig pemboran serta anak perusahaan PT Usayana yang memiliki 7 rig pemboran. Dalam kegiatan transmisi gas, Pertamina memiliki jaringan pipa gas dengan panjang total 3800 km dan 64 stasiun kompresor.

Produk

  • Bahan Bakar Minyak :
·         BioPertamax, Pertamax
·         Pertamax Plus
·         BioPremium, Premium,
·         Solar, Bio Solar, Pertamina DEX
·         Kerosine
·         Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic
·         Prima XP SAE 20W - 50 adalah pelumas produksi Pertamina untuk mesin bensin
·         Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin
·         Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo.
·         2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda dan Vespa, dapat juga digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput.
·         Enduro 4T
·         Meditran
·         Rored




Hasil yang diinginkan dari Transformasi Pertamina adalah:

            Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia
Hasil - hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli - 31Desember 2006 diantaranya:
Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
            Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui peningkatan efisiensi distribusi BBM
5 SPBU telah mencapai standard “Pertamina Way”, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan “Pertamina Way” di 100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007
Roll out jaminan kualitas dan kuantitas di SPBU. Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp. 800 milyar.

            Kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.

Hasil dari Breakthrough Projects (Proyek-proyek terobosan) gelombang pertama yang sukses hingga saat ini antara lain:

1. Perolehan US$ 11 s/d. 11.5 juta dari Pengembangan pondok tengah:
First oil production dapat dilakukan 2 bulan lebih awal dari rencana awal berdasarkan POD yang telah disetujui oleh BP Migas.
Produksi rata-rata 1.500 BOPD sejak tanggal 9 Agustus 2006 dan 3.000 BOPD sejak 24 Oktober 2006.

2. Mengurangi depot kritis.


3. Perolehan US$ 2.5 s/d. 2.8 juta dari pengolahan LSWR ke RCC/FC:
Pengiriman dan pengolahan LSWR selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006 rata-rata mencapai 209 MB per bulan (lebih dari target 200 MB perbulan).

4. Perolehan Rp. 3 s/d. 3.5 Milyar penghematan dari transportation loss control:
Target penurunan transportation loss dari 0.15 % menjadi 0.1% (20 kapal).

SDM

            Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis.
Untuk mencapai hal tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:

• Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.


• Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.

• Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi
Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.

Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.

            Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.

            Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina di masa mendatang.

            Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).

            Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.




KESIMPULAN

PT. PERTAMINA (PERSERO) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957. Dengan tujuan untuk menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat sebagai perusahaan bertaraf internasional.




DAFTAR PUSTAKA

PT Pertamina (Persero) Corporate Website
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertamina