REVIEW INTERNASIONAL JOURNAL
Judul : Memiliki Kartu Debet Apakah dapat Merubah Perilaku Konsumen Penduduk Thailand?
Tema : Perilaku Konsumen
Pendahuluan
Penelitian
ini bertujuan untuk mempelajari perilaku penggunakan kartu debit dan
kualitas tentang penggunakan kartu debit dari konsumen di Provinsi
Songkhla, Thailand. Kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan sistem
internet telah memaksa keuangan dan perbankan sistem yang akan
mengglobal. Hal ini tidak nyaman lagi untuk membawa banyak uang untuk
membeli produk dan jasa. Bank memainkan peran penting dalam mengelola
transaksi uang. Mereka telah menciptakan banyak alat keuangan baru,
seperti kartu ATM dan kartu kredit untuk meningkatkan kenyamanan dan
kemudahan sistem ekonomi. Ini mendukung inovasi keuangan transaksi dan
merangsang konsumsi. Selain memberikan kenyamanan dan keamanan daripada
uang tunai, konsumen dapat menggunakan kartu debit untuk menarik uang
tunai di ATM. Peningkatan debit menggunakan kartu mengurangi biaya
pemerintah Thailand untuk memproduksi uang kertas. Meskipun debit kartu
terlihat seperti kartu kredit atau kartu ATM, ada perbedaan dalam fungsi
mereka. Kartu kredit berarti "membeli pertama-bayar kemudian" sementara
kartu debit berarti "beli sekarang-bayar sekarang. Bila menggunakan
kartu debit, secara langsung akan terhubung ke account Anda dan
akanjumlah kredit dari rekening Anda ke vendor setelah Anda membeli
produk atau jasa.
Sebuah
survei pasar kartu debit di Thailand menemukan bahwa pemegang kartu
debet meningkat 27 persen menjadi 12 juta kartu di akhir Maret, 1996.
Namun hanya 4,5 miliar dihabiskan menggunakan kartu debit, meningkat 20
persen. Sementara 95 persen orang Thailand menggunakan kartu debit untuk
menarik uang melalui ATM, hanya 5 persen digunakan untuk pembelian
kartu debit. Alasan utama adalah konsumen melihat keuntungan yang tidak
memadai untuk menggunakan debet.
Metodelogi Penelitian
Populasi
dari penelitian ini akan berkonsentrasi pada konsumen di Songkhla
Provinsi, Thailand, yang diselenggarakan setidaknya satu kartu debit dan
menggunakannya tiga bulan sebelum studi. Kuesioner digunakan untuk
pengumpulan data oleh purposif sampling dan didistribusikan secara
merata kepada 303 konsumen yang diadakan setidaknya 1 kartu debit dan
menggunakannya 3 bulan sebelum studi. Kuesioner untuk penelitian ini
terdiri dari tiga bagian. Bagian satu berisi item tentang demografi
rincian responden. Bagian kedua berisi pertanyaan yang berkaitan dengan
perilaku konsumen. bagian tiga berisi item SERVQUAL dimodifikasi untuk
mengukur persepsi konsumen layanan. Data yang dikumpulkan
dianalisismenggunakan statistik deskriptif, frekuensi dan persentase,
dan statistik inferensial; Pearson chi-square pada 0,05 tingkat
signifikansi statistik.
Results
Penelitian
ini menemukan bahwa karakter konsumen adalah perempuan (62,0%), antara
tahun 21-30 berusia (38,6%), dan memegang gelar sarjana (65,4%). Dua
pertiga dari konsumen adalah mahasiswa, pejabat pemerintah dan
perusahaan. Lebih dari separuh dari mereka memperoleh 5.001 - 15.000
baht per bulan (52,8%). Sebagian besar konsumen hanya 1 debet kartu
(71,9%) disarankan oleh petugas bank. Sebagian besar kartu itu Visa
jenis (81,1%) dan yang dikeluarkan oleh Bangkok Bank (35,6%).
Kesimpulan
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mempelajari perilaku menggunakan kartu
debit dan kualitas memahami menggunakan kartu debit dari konsumen di
Songkhla Provinsi, Thailand. Penelitian ini menemukan bahwa karakter
demografis konsumen perempuan, antara 21-30 tahun tua, dan memegang
gelar sarjana. Dua pertiga dari konsumen adalah mahasiswa, pemerintah
dan petugas perusahaan. Dengan mempelajari demografi mereka, hasil ini
dapat menyebabkan bank penerbit untuk membayar perhatian atau
mendefinisikan strategi untuk kelompok sasaran yang tepat dan memperluas
pasar untuk kelompok sasaran baru seperti laki-laki. Penelitian ini
juga menemukan bahwa lebih dari separuh responden yang diperoleh 5.001 -
15.000 baht per bulan. Hal ini akan menyebabkan dari pendapatan minimum
untuk menerapkan kartu kredit adalah 15.000 baht. Oleh karena itu,
konsumen yang memiliki pendapatan lebih dari 15.000 baht akan lebih
memilih untuk memiliki kartu kredit dibandingkan kartu debit. Untuk
perilaku konsumen, penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar
konsumen hanya memiliki satu kartu debit dan menggunakannya untuk
belanja. Ini adalah sinyal yang baik seperti di masa lalu konsumen
menggunakan kartu debit sebagai ATM. Bahkan jika mereka menggunakan
kartu debit untuk belanja di frekuensi yang sama seperti penarikan tapi
jumlahnya hanya 500 - 1.000 baht setiap kali. Mereka sering menggunakan
kartu debet mereka di department store dan dibayar untuk infrastruktur
mereka lebih dari pengeluaran produk dan layanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar